Kamis, 16 September 2010

Buah Naga


Buah naga yang kini banyak dibudidayakan adalah dari jenis buah naga putih ( Hylocereus undatus ), buah naga merah ( Selenicereus megalanthus ) dan buah naga kuning . Karena itu, masih ketiga jenis buah naga tersebut yang sudah ada di pasaran. Tapi dari ketiganya masih buah naga putih yang paling banyak beredar di pasaran saat ini. Sebagai pendatang baru, harga buah naga cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena, pasokan dari petani atau pekebun masih masih cukup langka.Ditambah dengan memperoleh bibit dalam jumlah yang besar sangat sulit

Dari segi rasa sebenarnya buah naga putih masih kalah dengan buah naga merah maupun kuning. Tapi karena buah naga putih paling cepat berbuah serta ukuran buahnya paling besar, maka buah naga putih yang paling banyak dipilih untuk dibudidayakan.
 

 

HYLOCEREUS UNDATUS ( Naga Putih )
Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Spesies : Hylocereus undatus
Nama pasar : Buah naga putih
Bentuk buah : Bulat agak lonjong
Kulit buah : Warana putih, tekstur lunak, bertabur biji kecil-kecil.

 

HYLOCEREUS COSTARICENCIS ( Naga Merah )
Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Spesies : Hylocereus costaricencis.
Nama pasar : Buah naga merah.
Bentuk buah : Bulat, mirip buah nanas.
Kulit buah : Warna merah besisik.
Daging buah : Warna merah, tekstur lunak,bertabur biji kecil – kecil.
Berat buah : 400 – 500 gram/ buah 

SELENICEREUS MEGALANTHUS ( Naga Kuning )

 
Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Species : Selenicereus megalanthus
Nama pasar : buah naga kuning
Bentuk buah : bulat agak lonjong
Daging buah : Warna putih, tekstur lunak bertabur biji.
Berat buah : 300 – 400 gram/ buah

CARA MEMILIH BIBIT BUAH NAGA YANG BENAR

Ditulis oleh embundaun di/pada Agustus 27, 2008
Sebelum kegiatan penanaman buah naga dilakukan, bibit harus disediakan terlebih dahulu. Langkah awal dalam menyediakan bibit adalah pemilihan bibit. Pemilihan bibit ini merupakan faktor yang sangat penting dan cukupmenentukan dalam keberhasilan budidaya tanaman buah naga. Dalam pemilihan bibit, selain memilih jenis atau varietas tertentu, juga memilih kualitas bibit itu sendiri. Untuk lebih memastikan jenis atau varietas serta kualitas bibit yang akan ditanam, sebaiknya dicari dari pembibit yang kredibel dan ahli di bidang pembibitan tanaman buah naga.

Pembibit yang kredibel dan benar – benar ahli di bidangnya biasanya melakukan pemibitan sendiri dari tanaman induk yang benar -benar terjaga keaslian dan kualitasnya. Harganya memang lebih mahal bila dibandingkan dengan bibit yang tak jelas asal usulnya. Tetapi pengaruh dan manfaatnya sangat besar pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk proses pembuahannya. Hal ini cukup penting menentukan keberhasilan budidaya tanaman buah naga.

Bibit tanaman buah naga yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Keadaan tanaman subur, sehat dan segar.
2. Batang nampak kokoh, bebas hama dan penyakit yang ditandai dengan kulitbatang yang mulus tidak ada cacat bekas serangan hama dan penyakit, atau luka
3. Batang berwarna hijau tua serta ujungnya utuh dan lancip.

Bibit buah naga yang akan ditanam, jika didapat dari lokasi yang jauh dan berbeda kondisi agroklimatnya, tidak boleh langsung ditanam. Bibit seperti ini perlu dirawat terlebih dahulu untuk menyesuaikan dengan kondisi yang baru dan untuk menghindarkan dari stres. Bibit yang demikian harus ditampatkan di areal penanaman paling tidak selama satu sampai dua bulan untuk bradaptasi dengan lingkungan yang baru. Perawatan pemupukan perlu dilakukan selama dalam perlakuan tersebut. Pupuk yang digunakan bisa menggunakan pupuk daun dengan kadar N yang tinggi.
http://dk-breakthrough.blogspot.com/2008/06/cara-memilih-bibit-buah-naga-yang-benar.html

MENGOLAH LAHAN BUAH NAGA

Tanaman buah naga tidak membutuhkan lahan tanam yang luas dan dalam . Karena akarnya hanyalah akar permukaan, berbentuk serabut, pendek ( maksimal 30 cm ), tidak menembus jauh sampai ke dalam tanah. Sehingga lahan tanam yang sebenarnya harus benar-benar diolah tidak begitu luas. Minimal dalam radius 1 meter dari tanaman, lahan harus diolah. Hal yang penting lagi adalah mempersiapkan lubang tanam. Luas lubang tanam adalah 40 x 40 cm dan kadalaman 50 cm. Lubang tanam harus benar-benar disiapkan sesuai dengan kebutuhan tanaman buah naga. Ke dalam lubang tanam harus terisi dengan media tanam yang subur, gembur atau porous dan mengandung banyak unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman buah naga. Selain itu, karena tanaman buah naga termasuk tanaman yang merambat atau tidak bisa berdiri sendiri, maka perlu dibuat tiang penyangga. Tiang ini fungsinya untuk tempat merambat dan menopang tanaman buah naga.

Langkah – langkah dalam mengolah lahan dan menanam buah naga seperti berikut : Langkah 1 : Membuat bedengan. Tanah yang akan dibedeng harus diolah terlebih dahulu. Lapisan tanah dibalik – balik dengan menggunakan cangkul atau hard tractor sampai tanahnya cukup gembur. Berikutnya membuat bendengan – bendengan dengan 1,5 meter memanjang. Untuk menambah kegemburan dan kesuburan tanah, akan lebih baik jika tanah bedengan dicampur dengan kompos, abu sekam atau coco peat (daging kulit kelapa yang sudah diambil seratnya). Antar bendengan buatkan parit untuk saluran air. Buat sedemikian rupa agar parit mudah diairi dan mudah pula ketika membuang air.
Langkah 2 : Memasang tiang penyangga Langkah berikutnya adalah memasang tiang penyangga. Tiang penyangga merupakan kebutuhan mutlak dalam budidaya buah naga, karena tanaman buah naga tidak bisa berdiri sendiri sehingga perlu penopang. Bahan tiang penyangga juga harus kuat dan tahan lama, karena usia tanaman ini bisa mencapai 20 tahun. Bahan dengan sifat demikian biasanya terbuat dari bahan beton. Untuk mengurangi volume beton, serta untuk menghemat investasi, buat tiang beton yang berpenampang segitiga. Penampang tiang sebaiknya berbentuk segitiga sama sisi, dengan lebar sisi-sisinya 10 cm. Panjang tiang 2 meter, yang setengah meter di tanam ke dalam tanah.
Tiang penyangga dipasang atau ditanam tepat di tengah bedeng. Untuk menopang batang dan cabang tanaman, di bagian ujung atas tiang dipasang besi melingkar menyerupai setir mobil, dari bahan besi beton diameter 10 mm. Antar tiang penyangga berikan jarak minimal 2 meter.
Langkah 3 : Membuat lubang tanam Lubang tanam digali di sekitar tiang penyangga. Buat 3 atau 4 lubang tanam dengan luas lubang 40 x 40 cm dan kedalaman 50 cm. Bersihkan lubang dari batu-batuan dan dari sampah plastik. Ke dalam setiap lubang galian di isi ; pupuk dasar dan media tanam. jika pupuk dasar dari pupuk kandang, berikan sebanyak 4 kg per lubang. Langsung masukkan ke dasar lubang. Ingat, pupuk kandang harus sudah matang (sudah tak berbau dan sudah menjadi tanah). Jika pupuk dasar dari pupuk kimia dosisnya sebanyak 60 gram SP 36, 60 gram KCL dan 20 gram ZA/Urea. Pupuk dasar kimia ini kemudian dicampur dengan tanah top oil (tanah lapisan atas) bekas galian. Isikan sedalam sepertiga dari dalam lubang.
Baru di atasnya diisi dengan media tanam. Media tanam terdiri dari bahan-bahan campuran antara 1 bagian dolomit : 7 bagian kompos, 5 bagian pasir dan 10 bagian tanah kebun. Semua bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam lubang. Biarkan lubang tanam yang telah siap ini sekitar satu minggu.
Langkah 4 : Melakukan penanaman. Buat lubang lagi di tengah-tengah lubang yang berisi media tanam secukupnya (sesuaikan dengan besar bibit tanaman buah naga). Ambil bibit buah naga, buang plastik polibag

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BUAH NAGA

Perawatan tanaman buah naga mutlak diperlukan jika menginginkan berhasil dalam budidaya buah naga. Perawatan yang perlu dilakukan untuk tanaman buah naga meliputi hal-hal berikut :
1. Penyiraman tanaman
Penyiraman harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, serta memperhatikan waktu penyiraman. Pada masa awal penanaman, penyiraman bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Jika penanaman dilakukan pada musim kemarau, kebutuhan penyiraman tiap hari menjadi mutlak diperlukan. Tetapi pada musim penghujan, frekuensi penyiraman bisa dikurangi tergantung curah hujan. Ketika curah hujan tinggi, jangan melakukan penyiraman.

2. Pemberian pupuk

Salah satu perawatan yang harus dilakukan pada tanaman buah naga adalah pemupukan. Mengenali sifat pupuk sangat penting dalam hubungan kebutuhan pupuk bagi tanaman buah naga. Dengan demikian bisa diketahuai pada setiap tahap pertumbuhan tanaman jenis pupuk apa yang dibutuhkan. Unsur nitrogen (N) dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar pada awal masa pertumbuhan tanaman yakni sejak tanaman muda hingga menjelang berbunga dan berbuah. Ketika tanaman buah naga mendekati masa berbunga tanaman banyak membutuhkan pupuk dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) yang tinggi. Pemupukan harus dilakukan secara berkala sehingga dapat terpenuhi respon yang cepat dari pertumbuhan buah naga.
3. Pengaturan percabangan
Pengaturan cabang bertujuan untuk mengatur pembuahan dan untuk menjaga kesehatan tanaman. Pengaturan percabangan ini dilakukan dengan cara pemangkasan cabang dan tunas bakal cabang. Sebaiknya pemangkasan dilakukan pada bakal cabang yang masih dalam bentuk tunas. Karena luka bekas pemangkasan tunas cabang tidak akan membahayakan bagi kesehatan tanaman. Cabang boleh saja dipelihara jika tumbuh pada ujung atas cabang, itupun jumlahnya harus dibatasi. Maksudnya agar pertumbuhan menjadi optimal. Pengaturan cabang yang baik dengan pola 1-3-5. Artinya, 1 batang utama, 3 cabang pertama, dan 5 cabang kedua. Buah hanya boleh muncul pada cabang kedua, jumlahnyapun dibatasi. Biarkan tumbuh 15 buah saja. Dengan asumsi tiap cabang menghasilkan 3 buah.

Buah Naga


BUAH naga (Dragon Fruit) mungkin masih awam didengar di telinga masyarakat, karena pada tahun 2001 buah ini hanya ada di Israel, Australia, Thailand dan Vietnam, tetapi sekarang sudah mulai merambah pasaran Indonesia.
Buah ini sekarang mulai tersedia di toko buah dan pasar swalayan dan sejumlah perkebunan melirik komoditas ini lantaran budidayanya mudah dan prospek ke depan cerah dibanding buah lainnya.
Saat ini Thailand dan Vietnam merupakan pemasok buah terbesar dunia, tetapi permintaan yang dapat dipenuhi masih kurang dari 50 persen.
Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200 400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam.
“Buah naga yang masuk ke Indonesia bahkan hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan, akan tetapi buah naga lokal tetap diminati oleh pasar, selain itu prospek pasar ekspor pun dianggap cukup menggiurkan,” kata Djoko Raino Sigit,M.Si yang sekarang juga merintis mengembangkan tanaman buah naga di Malang, Jawa Timur dan Delanggu, Jawa Tengah.
Jenis buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).
Buah naga yang berasal dari jenis tanaman rumpun kaltes ini berasal dari Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam.
“Saya melihat tanaman ini pertama di Israel, dan waktu itu ada teman dari Thailand pulang membawa bibitnya dan terus dikembangkan di negaranya sendiri sampai sekarang,” kata Djoko Raino Sigit yang juga sarjana biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Setelah tahun 1997 Djoko Raino Sigit datang ke Thailand dan melihat tanaman buah naga yang bibitnya pernah dibawa dari Israel itu bisa berkembang baik.
Membawa diamdiam
Mahasiswa asal Thailand yang kuliah di luar negeri biasanya setiap pulang diwajibkan membawa tanaman yang di negaranya tidak ada dan tanamantanaman yang ada itu juga sulit untuk bisa dibawa keluar.
“Untuk mendapatkan bibit buah naga dari Thailand ini juga perlu perjuangan yang panjang, tidak semudah di Indonesia bibit tanaman apa saja sepertinya dibiarkan saja dibawa orang keluar negeri,” ujarnya.
Dia baru berhasil mendapatkan bibit buah naga tersebut setelah melakukan kerjasama dengan teman yang ada di Kedutaan Indonesia di Bangkok.
“Waktu itu saya bisa membawa pulang satu koper bibit buah naga berbentuk stekan pohonnya dan setelah tiba dirumah terus dicoba ditanam dan dikembangkan sampai sekarang,” ujarnya.
Bibit yang dibawa pulang ke tanah air itu jenis buah naga daging putih seperti dikembangkan di Thailand dan Vietnam.
Buah naga daging putih kulitnya merah dan sangat kontras dengan daging putih yang ada di dalamnya. Di dalam daging itu bertebaran bijihbijih hitam. Jenis ini banyak dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara, bobot rataratanya 400500 gram.
Buah jenis ini bercitarasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan buah naga jenis lain, yakni 1013 briks.
Untuk mengembangkan tanaman buah naga ini, sampai sekarang (sudah tujuh tahun) Djoko Raino Sigit yang juga lulusan S2 teknik lingkungan UNS itu mengaku dibantu istrinya, Ny Endang Susilowati, SPd.
Dalam mengembangkan tanaman buah naga ini memang perlu ketekunan dan kesabaran, karena untuk merawat jenis tanaman ini memerlukan perlakuan tersendiri.
Dalam usahanya yang tanpa kenal menyerah dan putus asa dari bibit berbentuk stek satu koper itu dalam jangka waktu tujuh tahun ini telah bisa dikembangkan menjadi kebun buah naga seluas 17 hektare di Desa Purwodadi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan ratusan tanaman buah naga di dekat rumah sebagai kebun percontohan di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.
Tanaman buah naga yang berada di Desa Purwodadi dan di dekat rumah sekarang ini sudah berbuah, bahkan diperkirakan pertengahan Januari akan terjadi panen raya.
Tiap pohon umur satu tahun minimal bisa menghasilkan buah tiga kilogram, sementara harga dijual di tempat Rp27 ribu/kilogram, dan kalau sudah sampai toko buah atau pasar swalayan antara Rp35 ribu sampai Rp40 ribu/kilogram.
Tanaman buah naga yang dikembangkan ini satu tahun bisa berbuah tiga kali, dan produksinya bisa terus meningkat, asalkan dirawat dengan baik dan tidak tercemar udara dari perusahaan dan lahan seluas satu hektar bisa ditanami 6.000 pohon, katanya.
Buah naga yang sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya bisa bertahan sampai 20 tahun.
Buah naga selain mempunyai nilai ekonomis tinggi, juga memiliki khasiat bagi kesehatan manusia, di antaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut, pengurang kolestrol, pencegah pendarahan, dan obat keluhan keputihan.
Pada umumnya, buah naga dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, hal ini karena kandungan airnya yang sangat tinggi (90,2 persen) dari berat buah, serta rasanya cukup manis karena kadar gulanya mencapai 1318 briks.
Petani melirik
Hingga kini sudah cukup banyak petani yang melirik jenis tanaman buah ini, dan bahkan dari kalangan lembaga perguruan tinggi juga sudah banyak yang meminta dikirimi bibitnya untuk bahan penelitian.
“Hampir setiap hari libur ada petani secara rombongan yang datang ke sini dan terakhir Rabu (15/12) yang datang petani dari Banjarnegara satu bus untuk melihat kebun percontohan buah naga ini,” ujar Ny.Endang Susilowati SPd.
Djoko Raino Sigit mengatakan dari permintaan bibit yang telah dikirim itu kepada IPB dan saat ini sedang ditanam untuk dipelajari perlakuan buah naga ini.
Dia mengakui permintaan akan bibit itu cukup banyak, tetapi belum bisa dilayani semuanya, dan beberapa waktu lalu dari Malaysia juga minta satu kontiner untuk dikirim.
“Permintaan bibit satu kontiner dari Malaysia itu saya tolak, karena ini bukan citacita saya, memang saya juga butuh uang, tetapi saya akan lebih bangga kalau bisa menyejahterakan bangsa kita sendiri,” ujarnya.
Pengusaha perkebunan asal Malaysia itu pertengahan Januari 2005, akan datang ke sini untuk melihat kebun buah naga itu. “Silahkan anda datang ke sini melihat kebun buah naga saya, tetapi dengan catatan anda tidak boleh membawa pulang ke negara anda,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar